Pada tanggal 28 Oktober 1928, 84 tahun yang lalu di jalan Kramat Raya 106, Jakarta Pusat telah lahir sebuah gagasan besar yang seharusnya telah membentuk kehidupan bangsa Indonesia yang lebih baik saat ini. Saat itu, sebuah pertemuan yang dinamakan Kongres Pemuda II digelar. Pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan-perwakilan tiap daerah dan dari berbagai latar belakang golongan yang berbeda-beda dengan alasan yang sangat mendasar karena untuk memenuhi kebutuhan saat itu. Ada Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Sekar Rukun, PPPI, Pemuda Kaum Betawi, dll. Para pemuda itu kemudian menyetujui dan mengikrarkan Sumpah Pemuda. Sebuah pengakuan tentang persatuan dalam keberagaman. Mereka adalah Soegondo, M Yamin, Amir Syarifuddin, Senduk, Johanes Leimena, Djoko Marsaid, Djohan Mohammad, Katja Soengkana, W.R. Supratman dan lain-lain sebagai perwakilan dari tiap kelompoknya. Ditamabah pengamat dari pemuda Tionghoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie. Dalam kongres ini pula lagu Indonesia Raya pertama kali dikumandangkan oleh W. R. Supratman di depan banyak orang peserta kongres.
Peristiwa lahirnya Sumpah Pemuda dalam Kongres Pemuda II inilah yang kemudian menjadi momentum yang sangat menentukan kebangsaan Indonesia sekaligus menjadi ancaman terbesar bagi kekuasaan pemerintahan Kolonial Belanda di Indonesia saat itu. Dan disinilah timbul dorongan yang lebih pasti dan jelas akan nasionalisme ke-Indonesia-an yang telah didengung-dengungkan sebelumnya sejak awal-awal abad ke XX. Jika kemudian ditelisik lebih jauh, ada perubahan cara pandang yang timbul dari kesadaran kaum muda khususnya kaum terpelajar tentang kehidupan sebuah bangsa. Perubahan cara pandang itulah yang menjadi pemicu munculnya pemikiran-pemikiran untuk membentuk sebuah bangsa yang bebas menentukan nasibnya sendiri. Dan dari situlah lahir gerakan-gerakan kaum muda bersemangat nasionalisme dalam rangka merebut kebebasannya dari para penjajah. Namun, satu yang telah mereka sadari bahwa semua itu harus digapai melalui sebuah persatuan tekad dan kerja seluruh daerah, suku, golongan se-antero nusantara.
Sumpah pemuda sangat besar maknanya bagi seluruh bangsa Indonesia. Pada era globalisasi ini kita harus meneruskan komitmen para pemuda terdahulu agar kelak bangsa ini semakin maju dan bangkit dari keterpurukan.
No comments: