“ I Love
My Friend”
Suasana pagi yang
cerah di SMPN Pelita Jaya Jakarta meniringi kisah keenam sekawan ini. Mereka
mempunyai karakter yang berbeda beda. Chacha, Fika, Vita, Amel, Maura, dan
Olivia, itulah nama mereka. Tetapi mereka merasa kalau ada sesuatu yang beda
dari sikap Chacha. Sebelum bel masuk berbunyi mereka berbincang bincang di
dalam kelas.
Chacha : “Selamat
pagi semua. Maaf ya aku datangnya telat.”
Olivia, Fika,
Vita, Maura, Amel : “Selamat pagi Chacha.”
Amel : “ iya Cha
gapapa, aku juga baru aja sampai.”
Chacha : “Kirain
aku yang paling telat datangnya di banding kalian.”
Fika : “Engga kok
cha.”
Olivia : “Eh
bentar lagi kita UAS nih, kita harus mempersiapkan diri.”
Maura : “Iya bener
banget. Jangan males malesan belajar!” (nada meledek sambil ngelirik Vita)
Vita : “Loh kok
kamu ngeliatin aku Ra ? Ngefans bukan ?
Maura : “Gapapa,
ngelirik aja. Geer amat kamu!”
Olivia : “Udah
dong. Kebiasaan nih pagi pagi udah berantem, udah mau masuk nih.”
Bel masuk pun
berbunyi. Mereka belajar dengan sungguh sungguh untuk mempersiapkan UAS nanti.
Tak terasa sudah waktunya pulang sekolah.
Chacha : “Temen
temen aku pulang duluan ya.”
Amel : “Kamu ga
mau ngumpul dulu sama kita kita ?”
Chacha : “Maaf ya
aku harus les untuk UAS nanti. Bye.”
Fika : “Oke. Bye
Cha.”
Chacha : “Makasih
ya udah di ngertiin. “
Maura : “Eh kalian
ngerasa ada yang aneh gak sih dari Chacha ?”
Olivia : “Enggak
ah biasa aja. Emangnya ada yang aneh ya dari Chacha ?”
Vita : “Tapi bener
juga deh Liv. Aku juga merasa ada yang aneh dari Chacha.”
Olivia : “Tapi
anehnya kenapa ?”
Amel : “Oliv, kamu
liat kan tadi dia pulang duluan terus tadi pagi dia datangnya telat. Gak biasanya dia begitu.”
Ternyata Chacha
punya masalah di rumahnya. Orang tuanya ingin berpisah. Chacha jadi merasa
sedih, dan dia juga tidak focus belajar untuk UAS nanti. Di sekolahpun dia jadi
selalu diam dan tidak ceria seperti dulu. Keesokan harinya di sekolah…
Maura : “Mana nih
si Chacha belum dating dating juga. Lama banget!”
Olivia : “Sabar
aja Maura. Mungkin jalanan macet, kaya ga tau Jakarta aja.”
Vita : “Tapi kita
udah nunggu dia lama banget Liv.”
Amel : “Aku sama
Fika coba liat ke kelas ya.”
Sesampainya di
kelas…
Fika : “Mel, itu
si Chacha.”
Amel : “Oh iya.
Ayo kita samperin.”
Fika : “Cha, kok
kamu ga nyamperin kita di taman ? kita udah nunggu kamu lama banget.”
Chacha : “Maaf
deh. Aku ga bisa ikut kalian dulu, aku lagi pengen sendiri.”
Amel : “Yakin kamu
ga mau ikut kita ?”
Chacha : “Enggak
dulu deh. Maaf ya.”
Fika dan Amel
kembali ke taman…
Vita : “Loh?
Chacha mana Fik ?”
Fika : “Dia ga mau
ikut ke sini Vit.”
Amel : “Katanya
sih dia lagi pengen sendiri.”
Maura : “Tuh kan
bener apa yang aku bilang. Chacha tuh sekarang aneh banget kelakuannya. Jadi lebih sering sendirian.”
Olivia : “Kenapa
ya kira kirasi Chacha ?”
Fika : “Besok
tanyain langsung aja ke Chacha.”
Amel : “Kalo dia
ga mau cerita gimana ?”
Vita : “Masa iya
sih Chacha ga mau cerita sama sahabat sendiri.”
Olivia : “Yaudah
besok Tanya sama Chacha aja.”
Keesokan harinya
Chacha dating lebih awal dari yang lain. Tetapi ia sedang mengeluarkan air
mata. Tak lama kemudian Vita, Olivia, Fika, Amel, dan Maura datang.
Fika : “Chacha
kamu kenapa ? Kok kamu nangis ?”
Maura : “Tumben
kamu dating pagi Cha. Biasanya telat mulu.”
Amel : (menginjak
kaki Maura)
Maura : “Aww..
Sakit Mel.”
Amel : “Ssstt..
Jangan ngomong gitu dulu napa, liat dong Chacha lagi sedih!”
Maura : “Iya deh
maaf.”
Chacha : “Aku
gapapa kok.”
Vita : “Gapapa
apanya ? Kamu tuh nangis Cha , masih di bilang gapapa ?”
Chacha : “Serius
deh aku gapapa. Kalian ga percaya sama aku ?”
Olivia : “Cha,
kita ngerasa ada yang beda sama sikap kamu. Kamu cerita aja sama kita.”
Chacha : “Apa yang
aku harus certain ? Aku tetep Chacha yang dulu!”
Amel : “Tapi
kenapa kamu bersikap kaya gini ? Kamu itu bukan Chacha yang dulu! Cerita ada Cha sama kita.”
Chacha : “Iya iya
aku cerita.”
Maura : “Gitu
dong.”
Chacha : “Aku lagi
ada masalah di rumah. Orang tua aku ingin bercerai. Aku ngerasa mereka udah ga peduli lagi sama aku. Aku iri
dengan kalian, kalian bisa bersenang senang dengan orang tua kalian. Sedangkan aku ?
Aku malah menangis setiap malam.”
Vita : “Kamu
jangan ngomong begitu Cha, mereka pasti masih peduli sama kamu.”
Maura : “Bener
Cha, sebenarnya orang tua kamu masih saying sama kamu.”
Fika : “Dan kita
juga sayang sama kamu.”
Chacha : “Memang
kenyataannya gitu Vit. Mereka udah lupain aku, sampai sampai mereka mau bercerai. Kalau mereka masih peduli,
seharusnya mereka jangan bercerai!”
Amel : “Kamu harus
tetap tegar dan semangat Cha. Apalagi kan sebentar lagu UAS, konsentrasi belajar dulu. Itu urusan orang tua
kamu Cha.”
Vita : “Setuju
sama Amel. Bener banget Cha, harus tetap semangat!”
Maura : “Emangnya
kamu belajar Vit ? Jangan Cuma bisanya bilangin orang aja.”
Vita : “Ih kamu Ra
selalu bikin aku naik darah terus. Aku belajar tau!”
Maura : “Masa ?
Bohong ah ?”
Vita : “Beneran
MAURA!!”
Fika : “Udah napa,
kebiasaan nih kalian berdua berantem terus. Liat dong Chacha lagi sedih, kalian malah berantem!”
Vita : “Itu Fik,
Maura duluan, jangan salahin aku.”
Olivia : “Udah
udah! Balik ke pembicaraan awal.”
Amel : “Yaudah
mending sekarang kita hibur Chacha aja.”
Maura : “Kalau
gitu aku nyanyi aja ya? Ekhem.. Ekhem..(tarik nafas)”
Vita : “STOP!!!!
Jangan nyanyi jangan nyanyi. Nanti Chacha malah tambah sedih.”
Amel : “Hahhaha.
Maksud aku bukan begitu Ra.”
Maura : “Terus
gimana ?”
Olivia : “Kita
kasih semangat buat Chacha. Supaya dia tetap semangat belajar , dan gak mikirin masalahnya dulu.”
Fika : “Bener
banget. Tuh Cha bener apa yang di bilang Olivia, kamu harus tetap semangat dan juga tegar. Supaya kamu konsentrasi
belajarnya.”
Amel : “Udah Cha
jangan nangis lagi ya. Tutup air mata kamu dengan senyuman kamu. Kita semua sayang sama kamu Cha.”
Chacha : “Makasih
ya kalian udah hibur aku. Makasih juga kalian udah semangatin aku. Tanpa kalian mungkin air mata aku habis karena
nangis terus.”
Vita : “Iya Cha,
sama sama. Ini lah gunanya ada sahabat di hidup kamu.”
Chacha : “Sekali
lagi makasih ya. Love you guys.” (sambil berpelukan)
Vita, Amel,
Olivia, Fika, dan Maura sukses membuat Chacha kembali seperti dulu lagi. Mereka
adalah sahabat yang sejati, yang selalu tetap bersama pada saat duka maupun
suka. Hari demi hari mereka lalui dengan suka cita, mereka menjalani UAS dengan
mudahnya. Dan mereka mendapatkan hasil yang sangat memuaskan.
No comments: