Kompetisi Web Kompas Muda & AQUA

Kompetisi Web Muda & AQUA
Indonesia yang merupakan salah satu Negara kepulauan yang sangat kaya akan sumberdaya alam, akhir-akhir ini selalu kebingungan dengan bencana yang berhubungan dengan air. Banjir, kekeringan, bahkan krisis air bersih yang seharusnya tidak dialami oleh Negara yang berada di wilayah beriklim tropis ini. Selain faktor alam, hal ini juga disebabkan oleh pola perilaku masyarakat Indonesia yang masih kurang tentang senyawa yang satu ini. Hal ini menggerakan Kompas MuDa & AQUA mengadakan Kompetisi Web Kompas Muda & AQUA yang menurut saya sangat membantu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia agar selalu menjaga air.

Air merupakan senyawa yang menjadi bagian yang tidak akan terpisahkan dengan kehidupan . Hewan, tumbuhan, dan manusia pasti membutuhkan air untuk hidup. Sebagai contohnya adalah darah yang mengalir di tubuh kita, komponen penyusun utamanya adalah air. Udara yang kita hidup juga mengandung uap air. Bumi yang kita huni pun sebagian besar wilayahnya adalah air. Bahkan para ilmuan mengatakan bahwa asal mula kehidupan di bumi ini berasal dari senyawa tersebut.

Dalam dunia industri terutama industri kimia, air memegang peranan yang sangat penting di dalam mendukung keberlangsungan proses pada pabrik. Air umumnya dimanfaatkan sebagai unit pendukung (utilitas) di industri. Mungkin kebanyakan kita tidak asing lagi dengan istilah air pendingin atau steam (uap panas). Ya, sesuai dengan namanya, air merupakan medium pendingin utama. Begitu juga, air dalam bentuk uap panas merupakan medium pemanas utama. Selain itu masih banyak sekali manfaat air dalam kehidupan sehari  - hari. Mungkin manfaat air tidak dapat terhitung jumlahnya.

Seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi, kualitas air di muka bumi ini semakin menurun. Sangat disayangkan bila komponen utama penyusun darah ini mengalami keterpurukan kualitas. Air dikatakan tercemar bilamana terjadi perubahan komposisi atau kondisi yang diakibatkan oleh adanya kegiatan atau hasil kegiatan manusia sehingga secara langsung maupun tidak langsung air menjadi tidak layak atau kurang layak untuk semua fungsi atau tujuan pemanfaatan sebagaimana kewajaran air yang dalam keadaan alami. Dapat dibayangkan berapa banyak kerugian yang akan terjadi bila hal ini terus diabaikan. Pemerintah Indonesia mencatat bahwa pencemaran air di republik ini terus meningkat tiap tahun. Hal ini disebabkan minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan air.

Secara umum bahan pencemar air dapat dikelompokkan dalam 3 jenis yaitu biologis, kimia dan fisik. Pencemaran ini sangat besar pengaruhnya terhadap kesehatan. Kita sering mendengar berita adanya keracunan dan kematian karena air yang tercemar ini. Efek yang paling ringan adalah penyakit kulit. Gejala yang lain adalah gangguan pada ginjal, kanker, gangguan saraf pusat, dll. Menurut para ahli, Indikator pencemaran air dapat diketahui melalui perubahan yang terjadi pada air. Adanya perubahan PH air, warna, bau, dan rasa merupakan indikator yang paling mudah dibaca oleh kita. Bahan pencemar air antara lain ada yang berupa logam-logam berat seperti arsen (As), kadmium (Cd), berilium (Be), Boron (B), tembaga (Cu), fluor (F), timbal (Pb), air raksa (Hg), selenium (Se), seng (Zn), ada yang berupa oksida-oksida karbon (CO dan CO2), oksida­oksida nitrogen (NO dan NO2), oksida-oksida belerang (SO2 dan SO3), H2S, asam sianida (HCN), senyawa/ion klorida, partikulat padat seperti asbes, tanah/lumpur, senyawa hidrokarbon seperti metana, dan heksana. Bahan-bahan pencemar ini terdapat dalam air, ada yang berupa larutan ada pula yang berupa partikulat-partikulat. Selain bahan pencemar air seperti tersebut di atas ada juga bahan pencemar berupa bibit penyakit (bakteri/virus) misalnya bakteri coli, disentri, kolera, typhus, para typhus, lever, diare dan bermacam­macam penyakit kulit. Bahan pencemar ini terbawa air permukaan seperti air sungai dari buangan air rumah tangga, air buangan rumah sakit, yang membawa kotoran manusia atau kotoran hewan.

Kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan air di Indonesia masih sangat kurang. Budaya membuang sampah rumah tangga ke sungai makin merajalela. Spanduk, kampanye,dan demonstrasi menolak pembuangan limbah pabrik  ke sungai atau laut selalu di kumandangkan, sedangkan budaya membuang sampah ke sungai masih dipelihara. Mungkin kita pernah mendengar atau pernah menjadi konsumen dari jasa pengisian air mineral yang bisa di bilang cukup merakyat. Dengan harga berkisar 3.ooo – 5.000 rupiah kita sudah mendapatkan air untuk beberapa hari. Padahal kita tidak tahu darimana air tersebut berasal. Bayangkan bila air yang kita minum sudah tercemar oleh ulah kita sendiri. Sangat disayangkan bila kesehatan kita menjadi taruhannya.

Baru-baru ini Indonesia mengalami rentetan bencana yang berkaitan dengan air, mulai dari banjir hingga yang terakhir adalah kekeringan. Sebenarnya istilah bencana kekeringan tidak tepat juga karena kenyataannya negara kepulauan kita dikelilingi oleh air, namun tepat adanya jika kita menyebut krisis air bersih. tentu saja terjadi krisis air terutama di pulau Jawa yang berpenduduk padat dan memiliki lokasi industri demikian banyak oleh karena masih sedikit kepedulian kita terhadap zat yang cantik dan vital tersebut. Bahkan lahan tempat sumber-sumber airpun dijarah atas nama pembangunan sehingga pembangunan berwawasan lingkungan hanya tinggal menjadi istilah yang hebat namun hampa.

Dengan adanya Kompetisi WEB kompas MuDa & AQUA, saya dapat menyalurkan aspirasi dan pikiran saya yang mungkin dapat membantu membangkitkan kesadaran kita akan pentingnya air. Terima kasih untuk kompas muda & aqua yang sudah mengadakan Kompetisi Web Kompas Muda & AQUA . Seharusnya masyarakat  di Indonesia tidak hanya menggembar gemborkan aksi anarkis  atau lain-lain, tapi marilah kita mewujudkan hasil yang nyata untuk generasi yang akan datang agar dapat menikmati apa yang kita nikmati sekarang.


Ini adalah beberapa hasil tulisan dari saya.
1. Surat dari Makhluk Lain Ditemukan